Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

[VIII] - 2A. Sengsara dan Wafat Yesus (kurikulum merdeka)

Dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang, biasanya ada saja tantangan yang dihadapi. Tantangan itu bisa berasal dari dalam diri maupun dari luar diri sendiri. Kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas itu bergantung juga pada bagaimana sikap orang tersebut dalam menghadapi tantangan yang dihadapi itu. Yesus yang menerima tugas dari Bapa-Nya untuk mewartakan kabar sukacita Kerajaan Allah, juga tidak terlepas dari tantangan dan risiko. Sebagian kelompok orang menerima pewartaan Yesus, antara lain: pertama, Orang miskin dan sederhana, karena mereka inilah yang merasakan secara langsung pewartaan Yesus, baik melalui kata-kata maupun melalui mukjizat-Nya. Kedua, Para pendosa yang au bertobat, karena Yesus berkenan datang dan bergaul dengan mereka, sehingga mereka merasa diperhatikan oleh Yesus. Ketiga, Orang-orang sakit, karena orang-orang inilah yang secara langsung merasakan kebahagiaan dan kegembiraan atas pewartaan Yesus, terlebih dengan mukjizat penyembuhan-Ny...

[VIII] - 1C. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Melalui Tindakan atau Mukjizat (kurikulum merdeka)

Yesus hadir untuk mewartakan kabar suka cita Kerajaan Allah kepada semua umat manusia. Dalam mewartakan Kerajaan Allah tersebut, Yesus tidak hanya berkata-kata melalui perumpamaan. Yesus menampakkan Kerajaan Allah tersebut secara nyata melalui mukjizat-mukjizat-Nya.  Melalui mukjizat-mukjizat penyembuhan, pengusiran setan, menakhlukkan alam, bahkan menghidupkan orang yang mati, Yesus menginginkan agar kehadiran Kerajaan Allah benar-benar dirasakan oleh umat manusia. Dia juga ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa Dialah sang Mesias yang dinantikan. Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi haruslah dimengerti bahwa Dialah Kabar Gembira, ”Injil,” yang membawa keselamatan, rahmat, dan penyembuhan bagi manusia yang sengsara, menderita, dan terpinggirkan. Dengan mengerjakan mukjizat-mukjizat-Nya, Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah, melainkan juga memperlihatkan kehadiran Kerajaan Allah. Dia ingin menghadirkan Kerajaan Allah itu secara nyata. Yesu...

[VIII] - 1B. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Melalui Perumpamaan (kurikulum merdeka)

Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus Yesus yang sungguh Allah dan sungguh manusia itu hadir ke dunia untuk mewartakan kabar suka cita Kerajaan Allah. Melalui Yesus, Allah senantiasa berusaha menyelamatkan seluruh umat manusia. Dia datang ke dunia dan mengajak manusia untuk memahami Kerajaan Allah. Pada zaman Yesus, sudah berkembang beberapa pemahaman tentang Kerajaan Allah: Pertama , Kerajaan Allah dipahami secara politis. Pandangan ini menegaskan bahwa Kerajaan Allah akan terwujud jika Allah tampil sebagai tokoh politik yang dengan gagah berani memimpin bangsa Israel keluar dari penjajahan bangsa Romawi. Kedua , Kerajaan Allah yang bersifat apokaliptis, yang memandang bahwa Kerajaan Allah akan terwujud jika Allah berkenan menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menggoncangkan dunia ini dan membentuk dunia baru. Kerajaan Allah yang apokaliptis ini berbicara tentang akhir zaman. Ketiga , Kerajaan Allah yang sifatnya yuridis-religius, yang memandang bahwa secara hukum Allah saat ini sudah ...

[VIII] - 1A. Yesus Pemenuhan Janji Allah (kurikulum merdeka)

Arti dan Makna sebuah Janji Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal istilah janji. Setiap orang bahkan pernah mengungkapkan sebuah janji. Janji adalah suatu kesanggupan untuk melakukan atau mewujudkan sesuatu sesuai dengan yang diucapkan. Janji biasanya juga dilakukan dalam usaha untuk mendapat kepercayaan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis sebagai suatu kontrak. Ada berbagai macam alasan seseorang mau mengungkapkan suatu janji, misalnya karena rasa cinta, ingin membahagiakan orang lain, ingin mewujudkan suatu cita-cita, atau karena rasa tanggung jawab, dan lain sebagainya. Konsekuensi bagi orang yang mengungkapkan janji adalah menepati janji tersebut. Sebab janji melahirkan harapan bagi orang lain, juga bagi diri sendiri. Janji yang ditepati akan membahagiakan diri orang yang berjanji maupun orang lain. Janji yang terwujud akan membahagiakan diri orang yang berjanji, orang yang diberi janji, juga membahagiakan orang lain. Sebaliknya, janji yang tidak ditepati akan merugi...

[VII] - 1A. Aku Citra Allah yang Unik (kurikulum merdeka)

Makna dari kata “unik” Tak ada seorang manusia pun yang sama satu dengan yang lainnya. Bahkan orang yang disebut kembar identik pun memiliki beberapa hal yang berbeda satu terhadap yang lain. Itulah sebabnya manusia disebut unik, karena berbeda satu dengan yang lain. Hal-hal yang menjadikan seseorang unik Perbedaan manusia satu dengan yang lain itu bisa meliputi banyak aspek: fisik, psikis, kebiasaan, keinginan, dsb. Perbedaan itu bisa disebabkan faktor genetika kedua orang tua; sebagai contoh, kalau kedua orang tua berambut keriting, hampir dipastikan anaknya berambut kriting. Bisa juga disebabkan faktor kebiasaan. Contoh, anak yang orang tuanya pemain basket, dan sejak kecil sering diajak berlatih basket, tentu dia akan senang bermain basket, bahkan bisa jadi bercita-cita menjadi pemain basket. Selain kedua fator tersebut, masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan seseorang itu menjadi unik.   Sikap yang sering muncul dalam menghadapi perbedaan antar -m anusia Perbedaan dan ...

[VII] - 1B. Aku Bangga sebagai Perempuan atau Laki-Laki (kurikulum merdeka)

Bangga sebagai Perempuan atau Laki-Laki Kunci sukses seseorang sangat ditentukan oleh keberanian menerima diri dan bangga terhadap apa saja yang melekat pada dirinya. Orang yang tidak mempunyai kebanggan terhadap dirinya mudah tidak percaya diri, dan pada akhirnya hidupnya diatur oleh pendapat atau keinginan orang lain. Oleh karena itu, kita harus bangga menjadi diri kitaasing-masing, entah sebagai perempuan atau laki-laki. Sesungguhnya banyak sifat, kebiasaan, karakter, dan kemampuan yang kita miliki dapat membuat kita bangga, baik sebagai perempuan atau laki-laki. Kita juga sadar, ternyata orang lain punya harapan tertentu terhadap diri kita. Orang lain menginginkan kita memiliki sifat, karakter, kebiasaan, dan kemampuan lebih dari sekedar yang sudah ada dalam diri kita. Mungkin dalam keluarga, kamu pernah mendengar juga komentar-komentar dari orang tuamu, seperti nampak dalam kata-kata seperti ini: “Seharusnya kamu itu...” Dalam masyarakat sering terdapat pandangan dalam kebudayaan ...

[IX] 1F Maria Teladan Hidup Beriman

Allah telah menawarkan karya keselamatan kepada manusia. Tawaran karya keselamatan ini menuntut untuk ditanggapi dengan iman. Peranan Maria dalam sejarah keselamatan Maria Menerima Warta Gembira Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh Malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang yang bernama Yusuf dari keluarga Daud. Nama perawan itu Maria. Malaikat Gabriel menyampaikan warta bahwa ia akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah dinamai Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya.  Pada awal-nya Maria ragu-ragu karena bagaimana mungkin hal itu terjadi karena ia belum bersuami tetapi kemudian Maria mendapat peneguhan bahwa semua itu terjadi karena Kuasa Allah yang Mahatinggi dan bagi Allah tidak ada yang mustahil. Perawan Maria menghayati ketaatan iman yang paling sempurna. Ole...

[IX] - 1D. Beriman Kristiani

Allah senantiasa berkehendak menyelamatkan manusia dengan berbagai cara dan kesempatan. Karya penyelamatan Allah ditanggapi manusia dengan beragama dan beriman. Umat Kristiani menghayati bahwa karya penyelamatan Allah yang paling nyata tampak dalam diri Yesus Kristus. - Dasar / landasan Kitab Suci Yoh 1:1-18; Ibr 1:1-2 - Yesus Kristus menjadi Tanda Agung pewahyuan Allah. Dalam dan melalui Yesus, Allah memperkenalkan diri secara paling sempurna. Dalam diri Yesus, Allah yang tidak kelihatan menjadi nyata;  - Ia tidak hanya mengajarkan Allah yang mengasihi, melainkan Ia sendiri yang mengasihi. - Yesus tidak hanya mengajarkan Allah yang pengampun, Dia sendiri mengampuni. - Yesus Kristus menjadi tanda agung pewahyuan Allah. Tuhan Yesus Kristus diimani sebagai penyelamat dan menjadikanNya sumber keselamatan. Hal ini selaras dengan sabda Yesus sendiri, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup”. Gereja mempunyai tugas untuk meneruskan karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus Kristus.  - da...

[IX] 1E. Iman dan Kebersamaan dalam Jemaat

PENGANTAR Iman pertama-tama dan terutama menyangkut hubungan manusia dengan Allah. Dalam iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya.  Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga. Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pemberi Hidup ASPEK-ASPEK HIDUP BERIMAN - aspek pribadi : iman merupakan hubungan pribadi kita masing-masing sebagai individu dengan Allah. - aspek sosial : iman kita tidak mungkin berkembang tanpa kehadiran orang lain entah sebagai pribadi atau sebagai komunitas/kelompok jemaat. Maka iman tidak hanya menyangkut relasi pribadi antara manusia dengan Allah, tetapi juga menyangkut relasi kita dengan umat beriman yang lainnya. PERAN ORANG LAIN DALAM PERKEMBANGAN IMAN Iman kita akan semakin berkembang dewasa dan berkembang dengan baik melalui perjumpaan dan kehadiran pribadi atau jemaat yang lain. Ima...

[IX] - 1C. Beriman sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah

1.   Pengertian “iman” Ø  Iman adalah sikap penyerahan diri manusia dalam pertemuan pribadi dengan Allah (Mgr. Ignatius Suharyo). Ø  Iman adalah ikatan pribadi manusia dengan Allah dan sekaligus tidak terpisahkan dari itu, persetujuan secara bebas terhadap segala kebenaran yang diwahyukan Allah. Ø  Menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, dan mengimani secara absolut apa yang Ia katakana adalah tepat dan benar. 2.  Iman tidak dapat dipisahkan dari wahyu ilahi: Ø  Wahyu: Allah sendiri yang menyapa manusia. Ø  Iman: tanggapan atas sapaan Allah. 3.  Makna beriman: 1)  tidak hanya sekedar tahu atau sekedar percaya, tetapi berani melakukan apa yang diketahui dan dipercayai. 2)  menyerahkan diri secara total kepada Allah. 3)  keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia (yang dikehendaki oleh Allah semata-mata kebahagiaan dan keselamatan manusia). 4)  manusia memberikan jawaban atas panggilan A...

[IX]. 1B. Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah

  Pengantar Sudah sejak dahulu kala hingga sekarang ini di antara pelbagai   bangsa terdapat suatu kesadaran tentang daya kekuatan yang gaib   yang hadir pada perjalanan sejarah dan peristiwa-peristiwa hidup   manusia; bahkan kadang-kadang ada pengakuan terhadap kuasa   Ilahi yang tertinggi ataupun Bapa. Kesadaran dan pengakuan itu   meresapi kehidupan bangsa-bangsa tersebut dengan semangat   religius yang mendalam. Demikian pula dengan nenek moyang kita   sejak dahulu kala, bahkan jauh sebelum agama-agama besar dikenal,   sudah ada upaya untuk mengungkapkan kepercayaan akan Allah   yang menyelamatkan. Ungkapan kepercayaan itu dinyatakan dalam   berbagai bentuk: mitos, upacara, dan sebagainya. Kita mengenalnya   sebagai agama asli. Biasanya agama asli bersifat lokal, artinya hanya   ada di wilayah tertentu. Di Indonesia banyak tersebar agama-agama   asli, sebagian masih dianut oleh suku-suku tertentu, sebagian sudah ...